Sunday, May 1, 2016

Masjid Agung Jawa Tengah


Apa sih hal yang muncul pertama saat kalian mendengarkan kata masjid…? Mungkin hal yang pertama muncul di sebagian orang adalah sebuah tempat ibadah untuk umat muslim, tapi ada juga pendapat tentang wisata rohani untuk menenangkan jiwa. Semua jawaban itu mungkin ada benarnya dan disini masjid yang mempunyai dua hal tadi merupakan salah satu masjid megah yang ada di Indonesia. Masjid agung jawa tengah merupakan salah satu masjid dengan arsitektur yang indah yang dibangun sejak tahun 2001 dan selesai tahun 2006. Komplek masjid ini terdiri dari bangunan utama seluas 7.800 m2 kurang lebih dengan luas halaman 7.500 m2. Masjid Agung Jawa Tengah atau disingkat MAJT berada di jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. MAJT dapat diakses melalui banyak jalur salah satu jalur yang mudah untuk sampai ke MAJT tanpa melewati banyak kemacetan dan lampu merah yaitu melalui Jl. K.H Agus Salim, Jl. Pattimura, Jl. Citarum, dengan melewati jalan ini jarak tempuh semakin dekat. Sehingga mempersingkat waktu tempuh untuk menuju Masjid Agung Jawa Tengah.


Masjid Agung Jawa Tengah mampu menampung setidaknya 15.000 jemaah ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun2006. Upacara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang berada di depan Masjid. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga merupakan objek wisata terpadu pendidikan, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Dengan berkunjung ke Masjid ini, pengunjung dapat melihat sejarah perkembangann islam di Jawa tengah serta menikmati keindahan arsitektur yang merupakan perpaduan Jawa, Roma dan Arab. Arsitektur Jawa terlihat pada beberapa bagian, misalnya pada bagian dasar tiang masjid menggunakan motif batik seperti tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Ciri arsitektur Timur Tengah (Arab) terliat pada dinding masjid dinding masjid yang berhiaskan kaligrafi. Selain itu, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah terdapat 6 payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup secara otomatis yang merupakan adopsi arsitektur bangunan Masjid Nabawi yang terdapat di Kota Madinah. Masjid ini juga sedikit dipengaruhi gaya arsitektur Roma. Gaya itu nampak pada desain interior dan lapisan warna yang melekat pada sudut-sudut bangunan.

Selain bangunan utama di masjid yang luas dan indah, terdapat sebuah bangunan pendukung lainya. Bangunan pendukung itu merupakan pendukung itu di antaranya: auditorium di sisi sayap kanan masjid yang dapat menampung kurang lebih 2.000 orang. Auditorium ini biasanya digunakan untuk acara pameran, pernikahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sayap kiri masjid terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum. Halaman utama masjid yang terdapat 6 payung hidrolik juga dapat menampung jamaah sebanyak 10.000 orang. Adapun Keistimewaan lain masjid ini berupa Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) dengan ketinggian 99 m. Menara yang dapat dilihat dari radius 5 km ini terletak di pojok barat daya masjid. Menara tersebut melambangkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah. Dipuncak menara dilengkapi teropong pandang. Dari tempat ini pengunjung dapat menikmati udara yang segar sambil melihat indahnya Kota Semarang dan kapal-kapal yang sedang berlalu-lalang di pelabuhan Tanjung Emas.


Di masjid ini juga terdapat sebuah musem yang berada di lantai tiga menara asmaul husna, yang menampilkan perkembangan islam Di Jawa tengah serta ornament – ornament dan hal –hal yang berhubungan dengan islam seperti Al qur`an raksasa tulisan tangan karya H. Hayatuddin, seorang penulis kaligrafi dari Universitas Sains dan Ilmu Al-qur`an dari Wonosobo, Jawa Tengah. Tak hanya itu, ada juga replika beduk raksasa yang dibuat oleh para santri Pesantren Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas, Jawa Barat dan masih banyak hal lainya. Di area Masjid Agung Jawa Tengah terdapat berbagai macam fasilitas seperti perpustakaan, auditorium, penginapan, ruang akad nikah, pemandu wisata, museum kebudayaan Islam, cafe muslim, kios-kios cenderamata, buah-buahan, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga berbagai macam sarana hiburan seperti air mancur, arena bermain anak-anak, dan kereta kelinci yang dapat mengantarkan pengunjung berputar mengelilingi kompleks masjid ini.


Memasuki kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, pengunjung akan ditarik biaya parker Rp 1000/Motor. Apabila pengunjung ingin memasuki area tertentu seperti Menara Asmaul Husna, pengunjung diwajibkan membayar Rp 7.000 per orang untuk jam kunjungan antara pukul 08.00 -17.30 WIB. Dan apabila pengunjung datang pada jam 17.30 - 21.00 WIB tarif tersebut meningkat menjadi Rp 8.000 per orang. Bagi pengunjung yang ingin menggunakan teropong yang terdapat di Menara Asmaul Husna itu, maka pengunjung harus mengeluarkan ongkos tambahan sebesar Rp 1000,- per menit Dengan uang logam. Pada saat liburan, masjid banyak di kunjungi wisatawan yang berasal dari berbagai daerah. Bahkan beberapa turis manca negara, khususnya muslim banyak yang melunagkan waktu berkunjung ke masjid ini untuk beribadah sekaligus berwisata.


Gambar 1 : Tiang penyangga dengan tulisan Kaligrafi


Gambar 2 : Tiang payung hidrolik


Gambar 3 : Pemandangan dari atas Menara Asmaul Husna

Gambar 4 : Pemandangan dari atas Menara Asmaul Husna

Gambar 5 : Pemandangan dari atas Menara Asmaul Husna




Penulis : Eka febry Setiawan

Instagram : @Febry282 atau @sukaabermain

Facebook : peepy

2 comments:

Fungsi Klik